1. Judul Lagu
Dangdut
2.
Sakit Gigi- Megi Z
3.
Jatuh Bangun -
Megi Z
4.
Tak Berdaya - Megi Z
5.
Pasrah ---megi Z
6.
Tidak Semua Laki-Laki - Megi Z
7.
Benang biru - Megi Z
8.
Terlanjur Basah - Megi Z
9.
Rindu
10.
Begadang – Oma Irama
11.
Mandi Madu – Elvi Sukaesih
12.
Kopi Dangdut
13.
Jablay- Titi Jamal
14.
Kegagalan Cinta
15.
Hidup Untuk Cinta
16.
SMS – Ria Amelia
17.
Terlena
18.
Terajana
19.
Selamat Malam – Evi Tamala
20.
Warung pojok
21.
Cucok Rowo
Sunda
22.
Kalangkang - Nining
23.
Tisaprak - Nining
24.
Anjeun- Nining
25.
Potret manehna- Nining
26.
Rame-rame - Nining
27.
Pangandaran- Dul Sumbang
28.
Ulah Ceurik
29.
Mawar
Bodas –
30.
Sasalimpetan - Geboy
31.
Dago Pakar – Adang Cengos
32.
Bulan Batu Hiu – Doel Sumbang
33.
Jayagiri- Adang Cengos
34.
Layung Beureum-Yayan Jatnika
35.
Burangrang-Darso
36.
Maripi-Darso
37.
Dina Amparan Sjadah-Darso
38.
Duriat-Darso
39.
Euis
40.
Mojang priangan
41.
Panon hideung
42.
Peuyeum Bandung
43.
Bubuy bulan
44.
Es lilin
45.
Teungteuingeun
46.
Sapu nyere pegat simpai
47.
Karunya
48.
Ka bulan
49.
Ema - Dul
Sumbang
50.
Lekbong –
Agus Caleuy
51.
Alam
Priangan
52.
Dikantun
Tugas
53.
Gaplek
Keroncong
54.
Bengawan Solo
55.
Bandar Jakarta
56.
Di Bawah Sinar Bulan Purnama
57.
Jembatan Merah
58.
Juwita Malam
59.
Bandung selatan di waktu
malam
Sakit
Gigi- Megi Z
Putus lagi cintaku, putus lagi jalinan kasih
Sayangku dengannya
Cuma karna rupiah,
Lalu engkau berpaling muka
Tak mau menatap lagi
Kecewa, kecewa hatiku
Terluka karena cinta
Kalau terbakar api
Kalau tertusuk duri mungkin
Masih dapat kutahan
Tapi ini sakit lebih sakit
Kecewa karena cinta
Jangankan diriku, semutpun kan marah
Bila terlalu sakit begini
Dari pada sakit hati, Lebih baik sakit gigi ini
Biar tak mengapa
Rela, rela, rela aku rela
Rela, rela rela aku rela
Jatuh Bangun - Megi Z
Jatuh bangun aku
mengejarmu
Namun dirimu tak mau
mengerti
Kubawakan segenggam
cinta
Namun kau meminta
diriku
Membawakan bulan ke
pangkuanmu
Jatuh
bangun aku mencintai
Namun
dirimu tak mau mengerti
Kutawarkan
segelas air
Namun
kau meminta lautan
Tak
sanggup diriku sungguh tak sanggup
(a…a…a)
Sudah tahu luka, di
dalam di dadaku
Sengaja kau siram,
dengan air garam(a…a…)
Kejamnya sikapmu, membakar hatiku
Sehingga cintaku, berubah haluan
Percuma saja berlayar,
Kalau kau takut gelombang
Percuma saja bercinta,
Kalau kau takut sangsara
Tak Berdaya - Megi Z
Sudah kehendak Takdir
kita berdua
Berjumpa dan bercinta
berpisah pula
Ayah
ibumu sayang telah memilih
Pada
jodoh yang lain
Kutak
berdaya, ku tak berdaya
Maafkan aku kasih bukan
aku tak sudi
Menerima cintamu
setulus hati
Asal engkau bahagia
Rela ku melepasmu
Turutilah kehendak
orang tuamu
S’lamat
berpisah sayang
Kukirim
do’a
Semoga
kau bahagia Sepanjang masa
Ayah ibu sayang telah
memilih
Pada jodoh yang lain,
Kutak berdaya, ku tak
berdaya
Pasrah
---megi Z
Lebih baik kau bunuh
Aku dengan pedangmu
Asal jangan,
Kau bunuh aku dengan cintamu
Lebih baik aku, mati di
tanganmu
Dari pada aku mati bunuh diri
Lebih baik kau bunuh
Aku dengan pedangmu
Asal jangan,
Kau baunuh aku dengan cintamu
Aku tak menyesali, kalau diri
ini
Engkau jadikan diriku, cinta
kedua darimu
Biarlah aku terima
Tidak
Semua Laki-Laki - Megi Z
Tidak semua laki-laki, bersalah padamu
Contohnya aku, mau mencintaimu
Tapi mengapa, engkau masih ragu
Memang arti yang kubawa
Tak sebesar harapanmu
Tapi mampu untuk menerangi
Jiwamu yang suci
Hari ini, aku bersumpah
Akan kubawa pintu hatimu
Hari ini, aku berasumpah
Ijinkanlah aku untuk mencintaimu
Karena Tanpamu, apapun ku tak mau
Karena yang kucinta
Pasti orang yang kusayang
Benang biru - Megi Z
Kalau hanya untuk mengejar laki-laki lain
Buat apa sih benang biru
Kau sulam menjadi kelambu
Kalau memang sudah dapat laki-laki lain
Untuk apa sih teh manis kau suguhkan untuk diriku
Sementara kasih sayang yang kuberikan
Engkau anggap tuk membayar
Hutang cinta yang kupinjam
Kalau belum lunas mengapa tak menagih lagi
Walaupun aku kalah di dalam percintaan
Tetapi aku pernah merasakan jua
Kasih sayang belaianmu
Untuk apa bersumpah
Kalau kau menutupi malu
Semua orang tahu siapa dirimu
Engkau yang membuat luka
Sekarang aku putuskan berpisah denganmu
Orang lain berlabuh aku yang tenggelam
Terlanjur Basah - Megi Z
Terlanjur basah, ya sudah mandi sekali
Terlanjur retak, ya sudah pecah sekali
Harus bagaimana, tiada bukti kau dapat
Kau hukum diriku, Bercinta lagi dengannya
Terlanjur malu, ya sudah malu sekali
Didepan orang kau tega memfitnah diriku
Bukankah fitnah lebih kejam dari membunuh
Terlanjur basah, ya sudah mandi sekali
Jangankan burung yang terbang
Rantingpun tak ingin patah
Apalagi diriku, Yang punya perasaan
Sudah kau lempar batu,
Kau sembunyikan tangan
Diriku yang kau Undang,
Mengapa dia yang datang
Aduh…aduh…dari pada sakit hati
Lebih baik sekarang, sebelum diriku malu
Rindu
Kalau hatiku sedang rindu
Pada siapa ku mangadu
Karna hati bertanya slalu
Berlinanglah air mataku
Akan kucari
Walau kemana
Kini aku berkelana
Keujung dunia akan kucari
Kalau hatiku sedang rindu
Pada siapa ku mengadu
Karna hati bertanya slalu
Berlinganlah air mataku
Rindu… Mengapa rindu hatiku
Tiada tertahan
Kau tinggalkan daku seorang
Rindu… Mengapa rindu hatiku
Tiada tertahan
Kau tinggalkan daku seorang
Engkau pergi tiada pesan
Kabar darimu ku nantikan
Karna janjimu kau lupakan
Meranalah aku seorang
Begadang – Oma Irama
Begadang jangan begadang
Kalau tiada artinya
Begadang boleh saja
Kalau ada perlunya
Begadang jangan begadang
Kalau tiada artinya
Begadang boleh saja
Kalau ada perlunya
Kalau terlalu banyak begadang
Muka pucat karena darah berkurang
Bila sering kena angin malam
Segala penyakit akan mudah datang
Darilah itu sayangi badan
Jangan begadang setiap malam
Mandi
Madu – Elvi Sukaesih
Basah basah
basah seluruh tubuh
Ah ah
ah menyentuh kalbu
Manis manis manis semanis madu
Ah ah ah
menyentuh syahdu
Basah diri ini, basah hati ini
Kasih dan sayangmu
Menyirami hidupku bagaikan
Mandi madu
Ah ah ah
mandi madu
Kau taburkan sejuta pesona
Dirimu tak dapat kulupakan
Kau sirami bersemilah cinta
Bunga pun kini mekarlah sudah
Manis-manis cintamu
Manis manis kasihmu
Diri ini bagai mandi madu
Ah ah ah
mandi madu
Kopi
Dangdut
Bila kupandang kerlip bintang nun jauh disana
Sayup terdengar melodi cinta yang menggema
Terasa kembali gelora jiwa mudaku
Kar’na tersentuh alunan lagu
Semerbak kopi dangdut
Api asmara
yang dahulu pernah membara
Semakin menghangat bagaikan ciuman pertama
Detak jantungku seakan ikut irama
Kar’na terlena oleh pesona
Alunan kopi dangdut
Irama kopi dangdut yang ceria
Menyengat hati menjadi gairah
Membuat aku lupa
Akan cintamu yang telah lalu
Jablay- Titi
Jamal
Waktu
tamasya ke Binaria
Pulang-pulang
ku berbadan dua
Meski
tanpa restu orang tua, sayang
Aku rela
abang bawa pulang
Engga kerasa sudah setahun
Si abang mulai berlaga pikun
Udah ’ga pernah pulang ke rumah, sayang
Kepincut janda di pulau gebang
Lay…lay…lay….lay
Panggil aku si jablay
Abang jarang pulang
Aku jarang di belai
Lay…lay…lay….lay
Panggil aku si jablay
Abang jarang pulang
Aku jarang di belai
Anak kita
s’karang sudah besar
Mulai
bingung kok bapaknya nyasar
Kenapa
bapak ‘ga pulang-pulang, Emak
Kate
tetangga…..emangnye enak
Kegagalan
Cinta
Cukup sekali aku merasa
Kegagalan cinta
Takan terulang kedua kali
Di dalam hidupku
Oh… ya nasib ya nasib
Mengapa begini
Baru pertama Bercinta
Sudah menderita
Cukup sekali aku merasa
Kegagalan cinta
Kau yang mulai kau mengakhiri
Kau yang berjanji kau
mengingkari
Kau yang mulai kau mengakhiri
Kau yang berjanji kau
mengingkari
Kalau ku tahu begini akhirnya
Tak mau dulu ku bermain cinta
Hidup Untuk Cinta
Jangankan emas permata
Sesenpun aku tak punya
Tapi jangan kau sangka
Aku tak kan
bahagia
Walau semua itu tak ada…
Hidupku untuk cinta, tlah berbalas cinta
Kini aku bahagia o…o…o…
Hidupku untuk cinta, tlah terbalas cinta
Kini aku bahagia o…o…o…
Gunungpun akan kudaki
Lautan kan
ku seb’rangi
Asal aku dapati cinta kasih abadi
Permata aku tak perduli…
S M S – Ria Amelia
Bang SMS
siapa ini Bang
Bang
pesannya pake sayang sayang
Bang
nampaknya dari pacar abang
Bang hati
ini mulai tak tenang
Bang tolong jawab tanyaku Abang
Bang nanti HP ini ku buang
Bang ayo dong jujur saja abang
Bang, kalau masih sayang
Kalau
bersilat lidah, memang abang rajanya
T’lah
nyata abang salah masih saja berkilah
Orang salah kirimlah
Orang iseng-iseng lah
Orang salah kirimlah
Orang iseng-iseng lah
Mulai
dari sekarang HP aku yang pegang
Terlena
Masih terngiang ditelingaku…bisik cintamu
Betapa lembut dan mesranya…aku terlena
Terlena…ku terlena
Tiada terasa air mataku…basahi pipi
Aku terharu dan terbuai…aku terlena
Terlena…ku terlena
Sungguh aku bahagia
Benih cinta yang kau tanam
Bersemi indah dihati
Air mata bahagia
Jangan menjadi duka
Bersama kita selamanya
Kuterlena…dalam buai asmara
Terlena…ku terlena…
Terajana
Pernah aku melihat,
musik di taman ria
Iramanya melayu,
duhai sedap sekali (2x)
Sulingnya suling bambu
Gendangnya kulit lembu
Dangdut suara gendang
Rasa ingin berdendang
Dangdut suara gendang
Rasa ingin berdendang
Terajana ….terajana
Ini lagunya, lagu india
Merdu suara oh
…. Penyanyinya
Serasa dengan indah gayanya
Kar’na asiknya lagu Hingga tak kusadari
Pinggul digoyang-goyang
Rasa ingin berdendang
Pinggul digoyang-goyang
Rasa ingin berdendang
Selamat Malam – Evi Tamala
Selamat malam Duhai kekasih
Sebutlah namaku menjelang tidurmu
Bawalah aku dalam mimpimu yang indah
Di malam yang dingin sesunyi ini
Selamat malam Duhai kekasih
Kan kusebut namamu menjelang tidurku
Agar kau hadir dalam mimpi indahku
Diperaduan yang sepi ini
Gelisah hatiku karena kau jauh dariku
Tak lelap tidurku karena terbalut rindu
Adakah rindu di dalam hatimu
Seperti diriku merindukanmu.
Warung pojok
Akeh wong pada kelingan masakan
Akeh wong pada kedanan pelayan
Ora klalen kasopanan
Ning sakabeli lelangganan
Yen balik tas jalan-jalan mingguan
Mumpung bae tas gajian kaulan
Warung pojok go ampiran
Etung-etung kekenalan
Aduh dendenge…, emi rebuse
Sega gorenge, daginge gede-gede
Aduh kopine…tobat bukete
Aduh manise…persis kaya pelayane
Pura-pura mata m’lirik ning duwur
Padahal ati katarik lan ngawur
Nginum kopi nyedot nyembur
Kelalen nyedot neng cungur
Cucok
Rowo
Kucoba-coba melempar manggis
Manggis kulempar mangga kudapat
Kucoba-coba melamar gadis
Gadis kulamar janda kudapat
Jamane jamane
jaman edan
Wong tuo rabi perawan
P’rawane yen bengi nangis bae
Amergo wedi karo manuk’e
Iki Piye.. Iki Piye.. Iki Piye
Wong tuo rabi perawan
P’rawane yen bengi nangis bae
Amergo wedi karo manuk’e
Manuk’e Manuk’e cucok krowo
Cucok krowo dewo buntut’e
Buntut’e sing akeh bulene
Yen digoyang ser … ser … aduh
enake
Kalangkang - Nining
Mungguhing…dina impenan
Geuning sakitu deudeuhna
Kanyaah…nu wening bersih
Satia jadi kakasih
Mungguhing…dina impenan
Geuning sakitu leahna
Pamenteu marahmay manis
Teu isin kaambung damis
Rambut panjang nu ngarumbay
Di sangkeh panangan nyampay
Lalaunan raray tanggah
Rangkulan karaos pageuh
Luhur pasir tepung geter
Perlambang asih nu mekar
Kabagjaan nu duaan . . . Nu duaan
Hanjakal…hanjakal teuing
Endah ngan ukur kalangkang
Harepan…harepan diri
Sing nyanding jeung kanyataan
Tisaprak - Nining
Tisaprak, ngawitan tepang
Hate, jadi hariwang inggis
Anjeun Teu surti
Da abdi mah nganti-nganti
*)Harepan tinggal lamunan, Anteb
Dina impian,
Anjeun
Panutan ati
Pasini mikait asih
Kumaha atuh kumaha
Teu wasa abdi balaka
Sok inggis dipulang basa
Tunggara salalawasna
Diulang à ….*)
Anjeun- Nining
Teu aya
deui, nu mika cinta iwal anjeun
Teu aya
deui, nu mika melang iwal anjeun
Pangnyaahna
sadunya,
Pangbageurna
sadunya iwal anjeun
Anu
heman tur daria, anu janji satia,
Ngan
ukur anjeun
Duh aduh
aduh aduh
Hate
bagja bisa papanggih jeung anjeun
Duh aduh
aduh aduh
Hate reugreug
aya sagigireun anjeun
Ngan
saeutik hanjakalna,
Lamun
tepang osok ngajak rurusuhan
Dasar
kudu kanyahoan,
Horeng
anjeun geus rimbitan
Teu aya deui, nu jadi
pikir iwal anjeun
Teu aya deui, nu
kagundamkeun iwal anjeun
Inggis beunang ku
batur,
Inggis bogoh ka batur
iwal anjeun
Unggal peuting
babacaan,
Mepetkeun pellet
asihan, Husus keur anjeun
Duh aduh
aduh aduh
Kurang
dahar urang sare mikir anjeun
Duh aduh
aduh aduh
Hayang
deukeut hayang geugeut,
Ngan
jeung anjeun
Dasar
kudu kanyahoan,
Ngirim surat salah ngasupkeun
eusina
Gurat
sial jeung cilaka, putus kaditu kadieu
Potret manehna- Nining
Potret manehna, nu katampa minggu kamari
Dipiguraan, disimpen dihade-hade
Anteng diteuteup, jadi batur dina simpe
Aduh endahna, mapaesan taman hate
Potret manehna, Potret manehna
Ditilik disidik-sidik
Diteuteup dibulak-balik, ku manis bae
Potret manehna, potret manehna
Socana, imutna, teuteupnya,
Sagalana ngan keur kuring bae
Potret manehna, wawakil jirim jinisna
Tanda satia, ngarah kangen salilana
Matri hiji dina ati, gambar diri jadi bukti
Najan anggang langka tepang
Potret anu digugulung
Potret manehna
Rame-rame - Nining
Yu batur rame-rame
Hayu urang suka bungah galumbira
Gotong royong sauyunan
Digarawe babarengan
Ulah sok loba catur
Sok komo lamun bari
ngomongkeun batur
Hilangkeung pangangguran
Hayu urang ciptakeun pangwangunan
(Hey pembangunan)
Sistim kaamanan jeung lingkungan
Eta hiji kewajiban
Program keluarga berencana
Cukup boga anak dua
Dukung kebersihan, kasehatan
Jeung pendidikan lingkungan urang.
(Hey hayu dukung, hey babarengan)
Pangandaran- Dul
Sumbang
Harita basa usum halodo panjang
Calik paduduaan dina samak salambar
Hm saksina bulan anu sapotong
Hm saksina bentang anu baranang
Aya kasono aya katresna,
Aya kadeudeuh aya kanyaah
Ngabagi rasa bungah jeung
bagja duaan
Aya kasono aya katresna,
Aya kadeudeuh aya kanyaah
Ngabagi rasa bungah jeung
bagja duaan
Sisi laut pangandaran
Dina ati pada-pada kedal janji
Urang silih asuh silih asih silih jagi
Deuk ngadeukeut arti asih saenyana
Deuk ngadeukeut arti deukeut saenyana
Ulah dugi ka rasa katresna
Ngarep Ngagedur ukur amarah
Nu balukarna nungtun kana
jalan salah
Ulah dugi ka rasa katresna
Ngarep Ngagedur ukur amarah
Nu balukarna nungtun kana
jalan salah
Sisi laut pangandaran
Reud dicangreud, hate geus pageuh kabeungkeut
Sisi laut pangandaran
Reud dicangreud beuki raket beuki deukeut
Sisi laut pangandaran
Ulah
Ceurik
Cag
didieu, cag semet dieu
Lalakon
cinta nu urang
Tep
antepkeun, tong diguar deui
Carita
cinta nu pegat
Najan kagandrung sa gunung,
Najan duriat sajagat
Kadeudeuh nu nyanggreud
pageuh
Ahirna urang teh pisah . .
. pisah
Rek
ka saha, Rek ka urang mana
Geura
milari gentosna
Cig
ka kidul, cig ka kaler
Kulon
ngetan moal nyaram
Tos teu aya kakaitan, antara
urang duaan
Lain anjeun lain akang,
Urang geus lain lainna . . lain
Ulah
ceurik, tong diceungceurikan
Tarimakeun
janten randa,
Akang
pasrah jadi duda
Da
kieu gening kuduna, urang teu bisa kumaha
Ulah ceurik, tong
diceungceurikan
Wayahna urang papegat, najan
hate masih beurat
Pileuleuyan pileuleuyan
Hampura akang hampura
Mawar Bodas –
Mapay
jalan satapak
Ngajugjug
ka hiji lembur
Henteu
karasa capena
Sabab
aya nu diteang
Hujan
angin dor-dar gelap
Henteu
aya keur ngiuhan
Sanajan
awak rancucut
Teu
paduli, kajeun teuing
Nu
penting mah asal nepi
Ka
tempat anu dituju
Dek
ngalongok mawar bodas
Nu
moal lila ka ala
Sugan
tea moal gagal
Kembang
geus aya nu boga
Balik
teh asa hoream
Leumpang
ge asa ngalayang
Teu
kasawang, ti anggalna
Teu
kapikir, ti tadina
Lamun
bakal nyeri hate
Hoream
teu sudi teuing
Mikiran
pi panyakiteun
Mikiran
pi panyakiteun
Sasalimpetan - Geboy
Gunung-gunung
jujungklungan
Pasawahan
hejo lembong
Curcor
cai kahuripan
Menerka
kertaraharja
Saung
lisung tutunggulan
Halereang
bujang jeung lanjang
Sempal
guyon gogonjakan
Haleuang
dipalemburan
*)Sa..sa..sa..salimpetan…duh
ieu 2x
Urang
rek rerencepan
Patepung
paduduaan
Sa..sa..sa..salimpetan…duh
ieu 2x
Urang
rek rerencepan
Patepung
di bale nyungcung
Tepis
piling mulung kawih
Kasilir
angin ti lamping
Angin
tring-tring ngahariring
Hariring
na ati kuring
Pucuk
awi lir gugupay
Gugupay
gupay manehna
Pucuk
ati nasalempay
Salempay
tilam katresna
Dago Pakar – Adang Cengos
Tresna mekar…iEuh di Dago
Pakar
Nu keur Paheut, janji baKal
sauyunan
Tepung rempug, jajantung Reujeung
jajantung
Awor jadi hiji, ngaruntuy
lir buAh kawung
Recetna Manuk, jeung Seorna
angin
Meulit Asih, ngaHariring
Oyagna daHan, ngusikeun Reh
na panangan
Sili cepeng leumpang mapaY,
kaEndahan
*)Dago pakar, geus nganTeur kaPangantenan
Dago Pakar, Langgeng Nyantel
na ingetan
Ceuk beja cenah ceuk beJa
Dago Pakar ngarekahan
Ceuk Beja cenah ceuk beja
Dago pakar ganTi ngaran
Kuring wakCa, ngahaJa aRek
balaka
Sugan Angin, wacaeun
Nepikeun sora
Pang beJakeun, ka guha Nu
basa eta
Jeung manehna Kuring bagja
Hirup di tempat Ngumbara
…..*)
Bulan Batu Hiu
Bulan nu ngagantung
Di langit Batu Hiu
Tinggal sa pasi
Sesa purnama kamari
Urang duaan, Anteng sosonoan
Suka bungah, Sagala rasa
dibedah
*)Bulan
nu ngagantung
Di
langit Batu Hiu
Tinggal
sa pasi
Sesa
purnama kamari
Ikrar
janji, sahidup samati
Moal
hianat, insyaallah moal pegat
Dina ruang hate, nu aya ukur
salira
Dina ruang hate, Pasti ngan
ukur salira
Bulan
di langit Batu Hiu
Sesa
purnama kamari
Bulan
sapeupeuting nyaksi
Nyepeng
Rusiah, Moal betus pasti
Jayagiri – Adang Cengos
Harita
Ngawitan tepang
Di
jalan cagak SuBang Sumedang
Dua
hate mentangkeun rasa
Pikeun
nyoRang sagaRa Cinta
*)Tepung
aTi, meungkeut janji
Luhur
Pasir, Jayagiri
Katumbiri,
nu jadi Saksi
Samaran
kembangna bagja
Urang
pada-pada, Mika nyaah
Urang
pada-pada mikadeudeuh
Urang
sasarengan, kasuSah senang duaan
Mugia,
ulah pipiSahan
Sasarengan
mapag mega
Mapay-mapay
tali rasa
Pageuhan
tali katresna
Keur
nyoRang endahna cinta
Ulah
rek kagoda
Kucuccuk-cucukna
cinta
Nu
akhirNa datang ngalaman tunggara
Cinta
urang mah keur salamina
……*)
Layung Beureum-Yayan Jatnika
Layung
beureum luhur gunung
Bukakeun
rasa tungGara
Layung
beureum naRembongan
KanaNga ge ngarangrangan
Panutan
nu kungsi nyaRengan
Ayeuna
Tinggal lamunan
Kiwari
tinggal waasNa
Ngupahan
balikna Rasa
Kabagjaan
nu kungsi kaSorang
Ayeuna
Tinggal tunggara
Cinta-cintA
urang
Ayeuna
tinggal lamunan
Duriat-duriat
Urang
AyeuNa
ukur waasNa
Bagja-bagja
Urang
Ayeuna
tinggal impian
Deudeuh-deuDeuh
keur Urang
Ayeuna
tinggal kaLangkang
Tanjakan Burangrang-Darso
Lebah
tanjakan burangrang
Aya Asih
aya cinta
Miguraan
dua hate
Nu tepang
pada harita
Nambahan
tilam katresna
NyengiTan
janji duaan
HarePan
datang nemboNgan
NgoleBat
bagja duaan
Lebah
tanjakan burangrang
Di diNya
ngancikna Rasa
Lebah
Tanjakan burangRang
Di diNya
janji duaAn
Lebah
tanjakan burangrang
Di diNya
ngancikna Rasa
Lebah
Tanjakan burangRang
Di diNya
janji duaAn
Lebah
tanjakan burangrang
Aya tapak
rasa cinta
Waktu
kuring datang deui
Tiluan
eujeung si cikal
Maripi
Gunung tampa tuTugan,
Gunung Galunggung
Kapung…kur
Gunung
Su..medang kaTun..jah
Talaga
sok gawayah, ramencik, tengah Leuweung
Lakung
sungkun sumoreang ngan teu diteang
Tarima…
lagawayahna ‘rah ngencik
Di
te...ngah leuweung
*)Engklak-engklakan,
Maripi lucu pisan
Barudak
urang ngariung di buruan
Engklak-engklakan,
Maripi lucu pisan
Barudak
urang ngariung di buruan
Burudul
sina ti kidul, Gotongan parabot degung
Tatak
kendang kulit maung
Kirang rawat hore kurunyung …..*)
Berebet
sina ti kaler, Gotongan parabot topeng
Tatak
kendang kulit banteng
Kirang
rawat hore dorengeng
Dadap
canting dina Gawir ngaJa…jalar
Paantay-antay
mana gening
Awi temen
awi Gombong daUnna pating aRurag
KateBak
ku angin Bagja geu…eus haDe
KuLincir
disada tiPeuting koreak, pating koceAk
Koreak
paTing koceak……..*)
Borojol
sina ti kulon, Gotongan dog-dog jaipong
Tatak
kendang kulit bagong
Kirang
rawat hore boronyoy….. *)
Dina Amparan Sajadah
Dina,
amparan sajadah
Abdi,
sumujud pasrah
Hirup nu
lamokot ku dosa
Nyanggakeun
sadaya-daya
Dina,
amparan sajadah
Abdi,
sumujud pasrah
Mungguh
panghampura Gusti
Ya Allah
robul ijati
Taya
deui, panglumpatan
Taya
deui, pamuntangan
Mung
Allah, Pangeran abdi
Pangeran
anu sajati
Duriat
Dina hate
kuring anjeun cicing
Dina hate
anjeun kuring cicing
Bener-bener
henteu bisa ngejat
Dibeungkeut
kutali duriat
Sanajan
loba nu daratang
Pating
kuriling neangan lawang
Pating
kaletrok kana panto hate
Tapi ku
urang teu dipalire
Duriat
teu bisa digantian ku rupa
Duriat
teu bisa dihilian ku harta
Duriat
teu bisa di aya-aya
Duriat
datangna henteu kapaksa
Dikotretkeun
dina hate ti dituna
Diguratkeun
dina rasa ti dituna
Dibuka
dibaca ku urang duaan
Dijaga
diriksa pinuh rasa kaheman
Euis
+Euis,
yeu dangukeun heula
- Pihatur
naon anu diseja
+Hayu
urang kakawihan
Kawih
pangdugi ning ati
+Euis ke
antosan heula
- Euleuh
euleuh saha eta
+Abdi nu tepang kamari
- Ah
pameget pari paribasa
+Euis
teuing kulucuna
- Euleuh
euleuh saur saha
+Estu
numatak kayungyung
- Ah …
pameget eta mah biasa
+(Aduh euis, aduh aduh)
-Ibu bapa ieu geura
Aya jajaka nu ngangken kresna, Kungararewa
+(Aduh
euis, aduh aduh)
-Ibu bapa kuseueur
gogoda (Euis . . . .)
Nu Jangkung jalmina
panjang kumisna
Sesah hilapna
Mojang priangan
Angkat ngagandeuang,
Bangun taya karingrang
Nganggo sinjang dilamban,
Mojang priangan
Umat imut lucu, sura seuri nyari
Larak lirik keupat, mojang priangan
Diraksukan kabaya, nambahan cahayana
Dangdosan sederhana, mojang priangan
Diraksukan kabaya, nambahan cahayana
Dangdosan sederhana, mojang priangan
Mojang anu donto, matak sono nu nempo
Mun tepung sono ka mojang priangan
Gareulis maranis, disinjang lalendjang
Estu sono mun leumpang, mojang priangan
Gigirna ge lenggik
Dihareupna ge sieup
Ditukangna lenjang
Mojang priangan
Panon hideung
Panon hideung irung mancung
Pipi koneng putri Bandung
Putri saha, dimana bumina
Abdi resep ka anjeuna
Siang wengi ka impi-impi
Hate abdi sararedih
Teu emut dahar teu emut nginum
Emut kanu geulis panon hideung
Peuyeum Bandung
Dimana-mana, di kampung di Kota
Tos kakoncara ku nikmat rasana
Sampeu asalna, teu direka-reka
Naon namina duh matak kabita
Peuyeum Bandung kamashur
Pangaosna teu luhur
Kusadaya kagaleuh
Sepuh jeung murangkalih
Mangga cobian
Bilih panasaran
Peuyeum ti Bandung
Heunteu sembarangan
Bubuy bulan
Bubuy bulan
Bubuy bulan sangray bentang
Panon poe, panon poe disasate
Unggal bulan
Unggal bulan abdi teang
Unggal poe, unggal poe oge hade
Situ ciburuy laukna hese dipancing
Nyeredet hate ningali ngeplak caina
Duh itu saha nu ngalangkung
Unggal enjing
Nyeredet hate ningali
Sorot socana
Es lilin
Es lilin mah Ceuceu, kalapa muda
Dibantun mah Ceuceu, ka parapatan
Hapunten mah Ceuceu, abdi hapunten
Bilih aya Ceuceu, kalepatan
Dari mana Ceuceu, datangna lintah
Dari sawah Ceuceu, turun ke hati
Dari mana Ceuceu, datangnya cinta
Dari mata Ceuceu, turun ke hati
Es lilin mah Ceuceu didorong dorong
Dibantun mah Ceuceu ti sukajadi
Abdi isin Ceuceu samar kaduga
Sok inggis mah aduh henteu ngajadi
Es lilin mah Ceuceu dikalapaan
Raosna mah geuning kabina-kabina
Abdi alim Ceuceu paduduan
Sok sieun mah dibantun kamana-mana
Kaca piring Ceuceu, sikaca piring
Buah dukuh Ceuceu, haseum di jero
Abdi ngiring Ceuceu, abdi nu ngiring
Lamun puguh Ceuceu, nepi ka jodo
Teungteuingeun
Teungteuingeun kunaon ngantunkeun abdi
Teungteuingeun naon kalepatan diri
Unggal dinten henteu weleh ngantosan
Mugi sing enggal mulih deui
Siang wengi hate abdi teh bimbang
Ngemutkeun panutan anu hilang
Abdi sono lami teu patepang
Duh teu kiat nandanganana
Reff:
Emutkeun urang kapungkur
Keur sareng sahuap lingkung
sakitu geuning layeutna
Nyaah teu aya papadana
Sapu nyere pegat simpai
Hayu batur urang karumpul
Meumpeung deukeut hayu rang sosonoan
Pacang kraman bari
ngawadul
Urang silih tempas silih eledan
Moal lila jeung babaturan
Hiji wanci anu geus ditangtukeun
Bakal misah bakal pajauh
Bakal mopohokeun ka tineung urang
Sapunyere pegat simpai
Bakal ka sorang Takdir ti gusti hyang widi
Pasti kalakon
Urang rek papisah, urang rek pajauh
Meumpeung deukeut hayu urang sosonoan
Karunya
Karunya nya…aduh karunya
Hayang ngapung ngawang-ngawang
Teu boga janjang
Arek mipit bentang nu lenjang
Nu geulis anggang nu lenjang
Duh…aduh karunya
Karunya nya…aduh karunya
Kahayang henteu ka dangkang
Da puguh anggang
Najan hate hayang ka bulan
Pamohalan rek kasorang
Ngan ukur sawangan
Rek karunya ka nu loba kahayangna
Cinta palsu ngan saukur saliwatan
Cinta monyet eta mah keur kaulinan
Cinta nu pasti, cinta sejati
Ka bulan
Mun pareng nincak ka bulan
Hayang mawa nini aki jeung baraya
Moal rea barang bawa
Nu dibawa ngan samping eujeung kabaya
Hayu batur sarerea
Di bulan engke urang nyieun nagara
Bisi urang rumah tangga
Boga budak tong loba siga di dunya
Di bulan mah ceuk beja
Beda jeung di dunya
Hese cai ngan ukur batu
Nu jadi sagara
Mun rek mandi ngahadja
Kumpul baraya
Ceurik bareng bari
nandean
Sabatok cimata
Mun pareng nincak ka bulan
Hayang ngaronjatkeun budaya sunda
Ketuk tilu, jaipongan
Moal leungit sanajan pindah ka bulan
Ka bulan, urang ka bulan
Ka bulan, urang ka bulan
Ema - Dul Sumbang
Ema,
keur naon silaing ema
Eta
sirah gudag gideug
Make kaca
panon hideung
Ema, gera balik silaing ema
Hayam
jalu geus kongkorongok
Panon
poe tereh bijil
Ema . . .na keur naon
silaing triping ema
Pan geus puguh
gara-gara triping . . . Ema
Hirup silaing jadi
pakusut
Mimiti
harga diri, nepi ka kahormatan
Dimurah
mareh ngabelaan ektasi
Mimitina
harga diri, nepi ka kahormatan
Ludes
teu nyesa ditukeur ku ekstasi
Ema . . .Sing nyaah
kadiri sorangan . . . Ema
Ema . . .sing karunya
ka indung bapa
Lekbong – Agus Caleuy
Aya
awewe kelekna katembong
Bujalna
ditembong-tembong
Icil-icilan
kawas anak sundel bolong
Eta
awewe….baong
Make
anderok, pingpingna katembong
Loba nu
narempo bengong
Model
baju sapotong
Model
erok sapotong
Disebutna..
borondong
Karunya
atuh karunya
Karunya
kupamolahna
Karunya
kukahayangnya
Hayang
nembongkeun geulisna
Karunya
atuh karunya
Karunya
kupamolahna
Karunya
kukahayangnya
Nepika
bejad imana
Alam Priangan
Duh … mega bodAs
Kasorotan siNar layung
Duh … matak waAs
Lamun Nyawang kota Bandung
Tegal
Alas pahumaan
Hejo
leMok pategalan
Disawang
Ti kaanggangan
Matak
ingEt kasarakan
*)Cur cor
cipancurannana
CinyuSu… herang caIna
Matak BetaH tuManinah
Duh…. Alam priAngan …..
*)
Duh nya
didinyA
Kuring
tepung jeung Anjeunna
Duh
panineungAn
Pang
balikan Alam PriAngan
Dikantun Tugas
Calik
dina bangbarung
Bari ngaruhun balung
Nyawang
anu ngalangkung
Sedih
manahna nguyung
Emut ka
sang panutan
Lami
henteu nyeratan
Nanging
nu geulis sadar
Sarta
manahna sabar
Nyanggem
lebet manahna
Aduh
engkang iraha
Tepung
sareng sadaya
Mulih ti
medan laga
Lami
henteu nyeratan
Abdi paparin
wartos
Najan
urang patebih
Langgang
urang miasih
Gaplek
Moal paTi-pati gaplek,
Lamun laIn solontongan
Moal paTi-pati gaplek,
Lamun laIn solontongan
Eh.. moal paTi-pati
daEk, Lamun laIn popotongan
GanDrung….Lamun
lain da poPotongan
Sanajan di tula-tali,
Melak kopo Jeung areuyna
SanaJan di tula-tali,
Melak Kopo jeung areuyna
Eh .. SanaJan
diganta-ganti, Moal poHo ka enjeunna
Sanajan diganta-ganti,
Moal poho Ka anjeunna
Salayan sabrang
salayan, Lebet Ka cabe mah henteu
SalaYan sabrang
salayan, Lebet Ka cabe mah henteu
Eh..lumaYan tambih
lumayan,Lebet Ka hade mah henteu
GanDrung
…. Lebet ka hade Mah henteu
Beunying mana-benying
mana, Beunying Di..sisi parigi
Beunying mana-benying
mana, Beunying Di..sisi parigi
Eh …Meuning
maNa-meuning mana, Meuning nu nyaah ka diri,
Meuning mana-Meuning
mana, meuning nu nyaah kadiri
Geulis nyaah ka diri
Aya luMut dina batu,
Aya Kuya di muara
Aya luMut dina batu,
Aya Kuya di muara
Eh .. Kedah tuMut kana
waktu, Di dunia Mah, urang ngumbara
Kedah tumut kana waktu,
Di dunia mah, Di duNya
urang ngumbara
WariRang
di campur cai, diangGo peperepetan
WariRang
di campur cai, diangGo peperepetan
Eh …
nembe Ge tepang sakali, tibeLat sesereDetan
Nembe ge
tepang sakali, Tibelat mah tibelat mah Sese..redetan
Kamana ngaitkeun
kinciR, Ka kaLer ka tojo bulan
Kamana ngaitkeun
kinciR, Ka kaLer ka tojo bulan
Eh ..KamaNa ngaitkeun
pikir, Moal palEr ku sabulan
GanDrung… moal paler da
Ku… sabulan
BENGAWAN SOLO
BENGAWAN SOLO, RIWAYATMU INI
SEDARI DULU JADI PERHATIAN INSANI
MUSIM KEMARAU, TAK S’BRAPA AIRMU
DIMUSIM HUJAN, AIR MELUAPSAMPAI JAUH
MATA AIRMU DARI SOLO
TERKURUNG GUNUNG SERIBU
AIR MENGALIR SAMPAI JAUH,
AKHIRNYA KELAUT
ITU PERAHU, RIWAYATMU DULU
KAUM PEDAGANG, S’ LALU NAIK ITU PERAHU
Bandar
Jakarta
Awan lembayung
Menghiasi bandar indah permai
Aman terlindung
Oleh s’ribu pulau melambai
Melambai rona merona
Mengembang layar, laju parahu
nelayan
Memecah buih menuju pantai
M’nuju teluk Jakarta
Indah lukisan nya alam
Kala senja menjelang pelukan malam
Burung putih menyampaikan salam
Kata selamat malam
DIBAWAH SINAR BULAN PURNAMA
DIBAWAH SINAR BULAN PURNAMA
AIR LAUT BERKILAUAN
BERAYUN-AYUN OMBAK MENGALIR
KE PANTAI SENDA GURAUWAN
DIBAWAH SINAR BULAN PURNAMA
HATI SEDIH JADI SENANG
GITAR BERBUNYI RIANG GEMBIRA
JAUH MALAM DARI PETANG
BERIBU BINTANG TABURAN,
MENGHIASI LANGAT HIJAU
MENAMBAH CANTIK ALAM DUNIA
SERTA MURNI PEMANDANGAN
DIBAWAH SINAR BULAN PURNAMA
HATI LUKA TAK DIRASA
SI MISKIN PUN YANG HIDUP SENGSARA,
SEMALAM IKUT BERSUKA
Jembatan
Merah
Jembatan merah sungguh megah
Berpagar gedung indah
Sepanjang hari, yang melintasi
Silih berganti
Mengenang susah hati patah
Ingat jaman berpisah
Kekasih pergi, sehingga kini
Belum kembali
Biar jembatan merah
Andainya patah
Akupun bersumpah
Akan kunanti,
dia di sini
Bertemu lagi
JUWITA MALAM
Engkau gemilang, malam cemerlang
Bagaikan bintang timur sedang mengembang
Tak jemu-jemu, mata memandang
Aku namakan dikau juwita malam
Sinar matamu menari-nari
Masuk menembus ke dalam
jantung kalbu
Aku terpikat, masuk perangkap
Apa daya asmara sudah melekat
Juwita malam, siapakah gerangan tuan
Juwita malam, dari bulankah tuan
Kereta kita, segera tiba
Di jati negara kita akan berpisah
Berilah nama, Alamat serta
Esok lusa kita boleh berjumpa pula
Bandung selatan di waktu malam
Bandung selatan di waktu malam
Berselubung sutra mega putih
Laksana putri lenggang kencana
Duduk menanti akan kekasih
Bandung selatan di waktu malam
Dalam asuhan dewi purnama
Cntik mungil kesuma melati
Putri manja ibunda pertiwi
Terdengar suara seruling bambu
Gita malam nan merdu melayu
Diselingi tembang suara ibu
Tembang pusaka nan syahdu
Bandung selatan di waktu malam
Idaman hati muda Remaja
Tamasya indah penuh kenangan
Riwatnya tiada terlupakan